ٍSegala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada
baginda Rasulullah, kepada para keluarganya, sahabatnya, dan yang
mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba'du:
Nabi Nuh 'alaihi salam adalah Nabi Allah yang dikaruniai umur paling
panjang sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia
tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun" (Qs.
Al-Ankabut 14).
Terdapat banyak nasihat dan ibrah yang mendalam berkaitan dengan umur
Nabi Nuh 'alaihi salam yang panjang:
Beliau melewati beberapa abad lamanya mendakwahi kaumnya kepada Allah
Ta'alaa, memperingatkan mereka dari siksaan-Nya, dan mengharapkan
rahmat-Nya untuk mereka, namun beliau tidak putus asa, bahkan terus
berharap supaya Allah memberi hidayah mereka melalui dirinya meskipun
dalam waktu yang lama, maka umur beliau yang panjang merupakan
pelajaran bagi para da'i, pengajar, murabbi dalam kesabaran, azam, dan
keimanan.
Sebagaimana terdapat didalamnya nasihat dan ibrah bagi setiap manusia,
sehingga menyadari bahwa kematian pasti akan datang walaupun dalam
waktu yang lama, dan umur manusia hanyalah hari-hari yang berlalu
seiring dengan terbenamnya matahari setiap harinya, sehingga
tertutuplah tabir kisah perjalanan ruhnya yang dikaruniai kesempatan
untuk menggapai kebahagiaan abadi di surga, alangkah bahagianya jika
dahulu berusaha untuk mencapai kebahagiaan ini, dan alangkah ruginya
jika dahulu telah menyia-nyiakan kesempatannya.
Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dalam kitabnya "Az-zuhd" (358) dengan
sanadnya dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata: Telah datang
Malaikat maut kepada Nuh 'alaihi salam seraya berkata: Wahai Nabi yang
paling panjang umurnya ! bagaimana anda mendapatkan dunia dan
kelezatannya ? Beliau menjawab: seperti seorang yang memasuki rumah
yang memiliki dua pintu, lalu dia berhenti sebentar ditengah rumah,
kemudian keluar dari pintu yang lainnya" selesai.
Muslim yang cerdik adalah yang menoleh kepada makna dan ibrah ini,
sehingga membangkitkan azam yang kuat dalam dirinya dan mendorongnya
untuk beramal, tidak sepantasnya banyak menyibukkan dirinya dalam
rincian-rincian sejarah yang penjelasannya tidak pernah dilirik oleh
wahyu, dan tidak sedikitpun dalil syarie yang muktamad membuktikannya.
Diantaranya adalah pertanyaan mengenai tepatnya umur Nabi Nuh 'alaihi
salam, karena telah diriwayatkan dari beberapa pendapat ulama salaf
dari kalangan sahabat dan tabi'in, namun tidak ada kepastian
sedikitpun dari Al-Qur'an maupun sunah yang jelas sehingga bisa
menguatkan salah satu pendapat ini, akan tetapi kami akan menyampaikan
pendapat-pendapat ini disini dalam rangka menambah ilmu yang dinukil
oleh kiab-kitab salaf:
Pendapat pertama:
950 tahun: yaitu pendapat Qatadah rahimahullah.
Disebutkan dalam "Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim" karangan Ibnu Katsir (6/268):
"Qatadah berkata: dikatakan bahwa umur beliau seluruhnya adalah seribu
tahun kurang 50 tahun, beliau tinggal diantara mereka sebelum menyeru
mereka selama 300 tahun, lalu menyeru mereka selama 300 tahun, dan
tinggal bersama mereka setelah badai taufan selama 350 tahun" selesai.
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan seperti itu dalam kitab "At-Tafsir" (18041).
Pendapat kedua:
1050 tahun, seperti dikatakan Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu berkata:
"Allah Ta'alaa mengutus Nabi Nuh 'alaihi salam ketika berumur 40
tahun, kemudian tinggal diantara kaumnya 1000 tahun kurang 50 tahun
menyeru mereka kepada Allah, dan hidup setelah badai taufan selama 60
tahun sehingga manusia bertambah banyak dan menyebar" selesai.
Imam Suyuthi dalam kitab "Ad-durr Al-Mantsur" (6/455) menisbatkan
pendapat ini kepada Ibnu Abi Syaibah(7/18), 'Abd bin Humaid, Ibnu
Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Abu Syaikh, dan Al-Hakim (9/251) dan
dishahihkannya dan oleh Ibnu Marduwaih.
Pendapat ketiga:
1020 tahun: ini pendapat Ka'aab Al-Ahbar.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dalam kitab "At-Tafsir" (18043) dari Ka'ab
Al-Ahbar mengenai firman Allah: "lalu dia (Nuh) tinggal diantara
kaumnya seribu tahun kurang lima puluh tahun" dia berkata: "setelah
itu hidup selama 70 tahun".
Pendapat keempat:
1400 tahun: diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan merupakan pendapat Wahab
bin Munabbih: lihat "Tafsir Al-Qurtubi" (13/332).
Pendapat kelima:
1650 tahun: pendapat 'Aun bin Abi Syaddad.
Dari 'Aun bin Abi Syaddad berkata: "Sesungguhnya Allah Tabaraka wa
Ta'alaa mengutus Nuh kepada kaumnya ketika berumur 350 tahun, lalu
beliau menyeru mereka selama 1000 tahun kurang 50 tahun, kemudian
hidup setelah itu selama 350 tahun".
Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dalam kitab "At-Tafsir" (18044) dan
At-Thabari dalam kitab "Jami'ul Bayan" (20/17).
Pendapat keenam:
1700 tahun: pendapat 'Ikrimah .
Dari 'Ikrimah radhiallahu 'anhu berkata:
"dahulu umur Nuh 'alaihi salam sebelum diutus kepada kaumnya dan
setelah diutus 1700 tahun" selesai.
Imam Suyuthi dalam kitabnya "Addurr Al-Mantsur" (6/456) menisbatkannya
kepada 'Abd bin Humaid.
Pendapat yang kuat:
Imam Ibnu Katsir berkata dalam "Tafsir Al-Qur'an Al-'Adzim" (6/268)
setelah memandang ganjil pendapat-pendapat diatas: "pendapat Ibnu
Abbas radhiallahu 'anhu (yaitu 1050 tahun)adalah yang paling
dekat".selesai.
Wallahu A'lam bishowab.
No comments :
Post a Comment