Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, katanya;
" Aku sedang dalam keadaan duduk bersila di rumah, tiba-tiba
Rasulullah SAW datang dan masuk ke rumah sambil memberi salam
kepadaku. Aku segera berdiri kerana menghormatinya dan memuliakannya,
sebagaimana kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi
SAW bersabda: " Duduklah di tempat dudukmu, wahai Ummul Mukminin."
Aisyah berkata; "Rasulullah duduk sambil meletakkan kepalanya
dipangkuanku, lalu baginda tidur berbaring. Maka aku bilangkan uban
pada janggutnya dan aku dapati ada 19 rambut yang sudah putih. Maka
terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata; " Sesungguhnya beliau akan
keluar dari dunia sebelumku sehingga tetaplah suatu umat yang
ditinggalkan Nabinya. Aku menangis hingga mengalirlah cucuran air mata
pada pipiku. Air mataku itu menitis pada muka baginda. Kemudian
baginda terbangun dari tidurnya."
Rasulullah bertanya; " Gerangan apakah yang engkau tangisi wahai Ummul
Mukminin?" Maka aku ceritakan kisah tadi kepadanya. Rasulullah
berkata; " Keadaan manakah yang lebih hebat bagi mayat?" Aisyah
menjawab; "Tunjukkanlah wahai Rasulullah!" Rasulullah mengatakan;
"Bahkan, engkaulah yang mengatakan." Aisyah berkata; " Tidak ada
keadaan yang lebih hebat bagi mayat daripada waktu keluarnya mayat
dari rumahnya di mana anak-anaknya semuanya bersedih hati di
belakangnya, mereka semua berkata; "Aduh ayah, aduh ibu!" Ayahnya
mengatakan; " Aduh anak!"
Rasulullah berkata; "Itu juga termasuk hebat, maka manakah yang lebih
hebat daripada itu?" Kemudian Aisyah r.a menjawab; " Tidak ada hal
yang lebih hebat bagi mayat ketika ia diletakkan di liang lahad dan
ditimbuni dengan dengan tanah di atasnya. Kaum kerabatnya semuanya
kembali, begitu juga anak-anak dan para kekasihnya. Mereka semua
menyerahkannya kepada ALLAH bersama segala amal perbuatannya. Lalu
setelah itu datanglah malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kuburnya."
Rasulullah SAW bertanya lagi; "Adakah yang lebih hebat lagi dari itu?"
Aisyah berkata: "ALLAH dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Kemudian
Rasulullah SAW bersabda; "Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat
keadaan mayat adalah ketika orang yang memandikannya masuk ke rumah
untuk memandikannya."
v Ketika mana mayat diletakkan di tempat pemandiannya, ketika itu
dikeluarkan cincin dan perhiasan yang ada pada jari jemarinya,
dilepaskan pakaian yang membaluti tubuh badannya. Bagi para alim ulama
dilepaskan serban dari kepalanya. Pada waktu itu rohnya berkata-kata
tatkala ia melihat mayatnya dalam keadaan telanjang dengan suara yang
didengar oleh sekalian makhluk kecuali jin dan manusia.
Roh itu berkata: " Wahai orang yang memandikan, ku minta kepadamu
kerana ALLAH, untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan. Sebab
di saat ini aku beristirehat dari seretan malaikul maut."
v Ketika disiramkan air ke atas tubuhnya, roh itu berteriak lagi;
"Wahai orang yang memandikan roh ALLAH, janganlah engkau menuangkan
airmu dalam keadaan panas. Janganlah engkau menuangkan airmu dengan
panas dan jangan pula dingin. Sebab tubuhku terbakar dari keluarnya
roh."
v Ketika dimandikan oleh pemandi mayat, maka roh itu berteriak
sekali lagi; " Demi ALLAH, wahai orang yang memandikan, janganlah
engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka kerana
keluarnya roh."
v Jika telah selesai dimandikan dan mayat itu diletakkan pada
kafannya di mana kedua tangannya diikat, maka mayat memanggil-manggil;
" Wahai orang yang memandikan, janganlah kuat-kuat dalam mengkafaniku,
sehingga aku tidak dapat melihat wajahku, anak-anakku dan kerabatku,
sebab ini merupakan hari terakhir aku melihat mereka. Pada hari ini
aku akan berpisah dengan mereka, dan aku tidak akan melihat mereka
sehingga hari qiamat."
v Ketika mayat dibawa keluar dari rumahnya, maka rohnya menyeru;
"Demi ALLAH, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi
janda, janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim,
janganlah kamu menyakiti meraka. Sesungguhnya pada hari ini aku
dikeluarkan dari rumahku dan aku tidak akan kembali kepada mereka
selama-lamanya."
v Ketika mayat diletakkan ke dalam peti atau kerandanya, ia
memanggil lagi; " Demi ALLAH, wahai jemaahku, janganlah kalian
mempercepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahli keluargaku,
anak-anakku dan para kerabatku. Sesungguhnya aku pada hari ini akan
berpisah dengan mereka sehingga hari qiamat."
v Kemudian ketika para pengiring jenazah, melangkah dengan tiga
kali langkah, ia memanggil lagi dengan suara yang dapat didengari
seluruh makhluk kecuali jin dan manusia.
Kata roh; "Wahai para kekasihku, wahai saudara-saudaraku dan wahai
para anak-anakku, janganlah kalian diperdayakan oleh dunia sebagaimana
ia memperdayakan aku. Janganlah kalian bermain-main di masa ini
sebagaimana ia mempermainkan aku. Hendaklah kalian mengambil ibarat
daripadaku. Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku kumpulkan untuk
para ahli warisku dan sedikitpun mereka tidak mahu menanggung
kesalahanku. Adapun di dunia ini ALLAH akan menghisab aku, sementara
kamu sekalian merasa senang dengan keduniaan dan tidak mahu mendoakan
aku."
v Ketika jenazah itu telah disembahyangkan oleh ahli keluarga dan
mereka yang hadir itu, roh itu berkata; "Demi ALLAH, wahai saudaraku,
sesungguhnya aku lebih mengetahui bahawasanya mayat itu lupa ketika
hidupnya. Akan tetapi kalian jangan melupakan aku dengan begitu cepat
sekali sebelum kalian mengebumikan aku, sehingga kalian menyaksikan
tempatku. Wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya keadaanku lebih
mengetahui bahawasanya wajah mayat itu lebih dingin daripada air yang
dingin. Janganlah kalian pulang dalam masa terdekat ini."
v Ketika pengiring-pengiring jenazah meletakkan mayat di sisi
kuburnya, maka berkatalah ia; "Demi ALLAH, wahai jemaahku, wahai
saudara-saudaraku. Aku mendoakan kalian tetapi kalian tidak mendoakan
aku.
v Ketika diletakkan mayat di dalam liang kuburnya, mayat itu berkata;
"Demi ALLAH, wahai para warisku, bukankah aku mengumpulkan harta yang
banyak yang ku tinggalkan untuk kalian? Hendaknya kalian mengingatiku
dengan memperbanyakkan kebaikan. Aku telah mengajar kalian Al-Quran
dan adab kesopanan, janganlah kalian melupakan aku dalam doa kalian."
No comments :
Post a Comment